Jalan Sunan Muria III RKB Gedung D
Halal Center Informasi Publik Ini Pentingnya Sertifikat Halal untuk Tingkatkan Omzet Produk UKM

Ini Pentingnya Sertifikat Halal untuk Tingkatkan Omzet Produk UKM

gomuslim.co.id– Sertifikasi halal saat ini menjadi sebuah alat yang sangat penting untuk mengetahui kehalalan suatu produk bagi para konsumennya. Sertifikasi halal juga dapat meningkatkan omzet penjualan para pelaku usaha karena sudah jelas kehalalan produknya.

Salah satunya dialami pengusaha ini. Omzet usaha Edi Purwanto (39) naik 100 kali lipat sejak ia memiliki sertifikat halal untuk produknya. Nilai ekspor pengusaha kopi ini juga naik hampir empat kali lipat sejak memperoleh sertifikat halal.

Wanto, sapaan akrabnya, mengaku awalnya hanya memiliki omzet sekitar Rp 5 juta per bulan pada 2009. Pada 2010 omzetnya naik menjadi sekitar Rp 20 juta per bulan. Saat itu, ia berencana melakukan ekspor ke Malaysia dan Brunei Darussalam. Meskipun omzetnya naik, ia kerap ditanyai terkait label halal yang belum disematkan di produknya. Bosan ditanyai, akhirnya Wanto mengurus proses sertifikasi halal produknya ke LPOM MUI Jatim.

“Mengurus sertifikasi halal itu gampang, satu bulan selesai. Bahkan saya pernah membantu pelaku UMKM prosesnya dua pekan selesai,” kata Wanto kepada wartawan di sela-sela acara sosialisasi sertifikasi halal dan sehat di Graha Kadin Jatim, Selasa (15/11).

Pemilik CV Karya Semesta Sejahtera tersebut mengakui omzetnya kini menjadi Rp 500 juta per bulan. Bahkan nilai ekspor naik dari Rp 1,6 miliar per tahun pada 2013, kini menjadi hampir Rp 6 miliar per tahun. Produk kopinya telah diekspor ke negara-negara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Cina, dan Turki.

“Saat mau ekspor yang ditanyakan Brunei itu sertifikat halal dan HACCP. Setelah berlabel halal, lebih mudah masuk ke negara-negara itu,” ujarnya.

Karena itu, ia mendorong kepada para pelaku UMKM agar memiliki sertifikat halal dan sertifikat lainnya. Sebab, sertifikat-sertifikat tersebut menjadi senjata untuk menjual produk dan berkompetisi dengan produk dari luar negeri. “Sertifikat ini untuk mempermudah (daya saing produk). Ini sudah standar,” imbuhnya.

Saat ini, produksi kopi CV Karya Semesta Sejahtera milik Wanto berada di Kabupaten Gresik. Sedangkan kebun kopi yang menyuplai bahan baku terletak di Bondowoso dan Malang. Ia memiliki karyawan sekitar 30 orang di perusahaan kopi tersebut.

Sebelumnya, potensi pasar produk halal nasional juga pernah disinggung oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Katanya, jikalau potensi pasar produk halal di Indonesia sangatlah besar. Hal ini diutarakannya disela-sela ajang International Islamic Fair (IIF) 2016, ia juga mengungkapkan jika Indonesia bisa menjadi Halal Hub Internasional.

“Potensi Industri Halal Indonesia sangatlah besar, bahkan mencapai 10 billion US Dollar, Bukan hanya itu, Indonesia juga berpeluang menjadi Halal Hub Global dengan potensi yang besar ini,” ujarnya yang menggantikan Presiden Joko Widodo untuk membuka acara ini.

Sementara itu, ketika disingung mengenai sasaran Industri Halal Indonesia, Ia menjawab bahwa potensi pasar masih berada di kawasan Timur Tengah. “Potensial marketnya masih di timur tengah, yang kami bisa lakukan adalah mengemangkan kawasan industri brikatnya untuk meyakinkan pasar di luar bahwa prosesnya sudah baik. Terutama mengenai ekspor,” tutur Pria yang dilantik resmi menjadi Menteri Perindustrian pada 27 Juli 2016 lalu.

Pentingnya sertifikasi halal juga disuarakan oleh Arie Parikesit selaku perwakilan dari komunitas kelana rasa. Kata Arie, wisata halal di Indonesia sedang digarap dengan serius dan daya tariknya adalah kuliner halal. Seperti diketahui, di negara seperti Korea Selatan dan Jepang sangat serius menggarap pasar ini dengan menyediakan makanan bersertifikat halal serta hotel yang bersertifikat halal.

Tapi di Indonesia yang notabene mayoritas muslim sering melupakan sertifikasi halal, padahal jika wisatawan muslim yang berasal dari luar negeri berkunjung ke Indonesia, maka hal ini bisa menimbulkan keraguan dari para turis tersebut. Sementara negara-negara lain memposisikan hal ini sebagai bisnis potensial. (ari/dbs)

sumber

Sharing is caring

Related Post